Sebelum menerbitkan mentari
pertemuan pertama di sujud malam-mu
menitikan buliran seribu linangan
renyuh aku dalam doanya
pertemuan pertama di sujud malam-mu
menitikan buliran seribu linangan
renyuh aku dalam doanya
sebelum memunculkan mentari
senyum pertama ada dalam nikmatnya masakan
ketulusan tak tergantikan di teduhnya himbauan
nak, sarapan dulu sayang
senyum pertama ada dalam nikmatnya masakan
ketulusan tak tergantikan di teduhnya himbauan
nak, sarapan dulu sayang
begitu diterangi mentari
doa sejalan ku diiringi
sampai pada perjuanganku
demi cita-cita putra-putrimu itu
doa sejalan ku diiringi
sampai pada perjuanganku
demi cita-cita putra-putrimu itu
keringat bermula di terpaan pertama
pertama hingga entah sampai berapa
sampai umi tak menyadarinya
peluh luluh untuk putra-putrinya
pertama hingga entah sampai berapa
sampai umi tak menyadarinya
peluh luluh untuk putra-putrinya
di tengah terikan mentari
sanubarinya lebih cerah dari matahari
tuturkan keikhlasan dan rangkaikan doa
demi keselamatan putra-putrimu itu
sanubarinya lebih cerah dari matahari
tuturkan keikhlasan dan rangkaikan doa
demi keselamatan putra-putrimu itu
sampai pada senja bertepi
umi guratkan pertanyaan kasih
umi lukiskan pernyataan lirih
sampai pada merdu di hati
umi guratkan pertanyaan kasih
umi lukiskan pernyataan lirih
sampai pada merdu di hati
putramu melawan dengan nada gemuruh
putrimu tak segan dengan sikap yang keruh
namun sabar engkau dalam pandangan yang teduh
mengingatkan pesan Allah tentang santun tertabuh
putrimu tak segan dengan sikap yang keruh
namun sabar engkau dalam pandangan yang teduh
mengingatkan pesan Allah tentang santun tertabuh
sampai pada bulan di perapiannya
umi kisahkan hidup matinya
melahirkan insan yang dicintanya
menafikan jeritan dan darah sesungguhnya
umi kisahkan hidup matinya
melahirkan insan yang dicintanya
menafikan jeritan dan darah sesungguhnya
kini ku sudah besar
namun terus-menerus menyusahkannya
namun terus-menerus menyusahkannya
umi
sendu nadiku
semerdu doaku
tak sebanding tulusmu
membimbing diriku
sendu nadiku
semerdu doaku
tak sebanding tulusmu
membimbing diriku
No comments:
Post a Comment