Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Pendekatan Ideologis dan Organisatoris
A. Pendekatan Ideologis
Kelahiran IPM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah mempunyai dua nilai
strategis dalam gerak perjuangannya. Pertama, IPM sebagai aksentuator
(kepanjangan tangan) gerakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah
dikalangan pelajar. Kedua, IPM sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah yang
dapat membawa misi Muhammadiyah pada masa mendatang. Dari kedua hal tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa IPM adalah organisasi da’wah dan lembaga
kaderisasi Muhammadiyah.
Organisasi yang lahir pada tanggal 05 Shafar 1430 H/ 18 Juli 1961 M di
Surakarta ini tentunya mempunyai landasan dan nilai-nilai yang diperjuangkan
dalam setiap aktifitas organisasi. Ini dapat ditelaah dari Muqoddimah Anggaran
Dasar IPM, Kepribadian IPM, Janji Pelajar Muhammadiyah, juga dari cita-cita
ideal Ikatan Pelajar Muhammadiyah, yaitu : “Terbentuknya pelajar muslim yang
berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung
tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya”. Itulah yang harus menjadi pedoman bagi kader IPM dalam
menjalankan roda keorganisasian.
Muqoddimah Anggaran Dasar IPM
Ikatan Pelajar Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Yang
Maha Esa yang harus disembah dan dimintai pertolongan. Tiada Tuhan selain Dia.
IPM meyakini sejak awal kehidupan, manusia sudah bersaksi atas ketuhanan Allah
swt. Ini tercermin dalam Q.S. Al-Fatihah, kalimat syahadat, dan Q.S. Al-A’raf:
172, yang pertama-tama dicantumkan dalam muqoddimah anggaran dasar IPM.
Dengan semangat ke-Islam-an dan menjadikan Rasulullah Muhammad saw
sebagai suri tauladan, IPM berkeyakinan mampu menjadi sebuah organisasi yang
selalu melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Hal tersebut didorong oleh firman
Allah dalam Q.S. Al-Imran : 104 dan 110.
Selain itu, IPM tidak boleh terlena dengan masa lalu melainkan harus
berorientasi kedepan dengan terus melakukan kaderisasi (Q.S. An-Nisa: 9).
Melakukan sesuatu berlandaskan ilmu (Q.S. Al-Mujadilah:11; Q.S. Al-Isra’: 36;
Q.S. Az-Zumar: 9) serta berani bertindak untuk cita-cita perubahan ke arah yang
lebih baik dengan kebersamaan dalam ikatan tanpa memandang salah satu pihak
(Q.S. Ar-Ra’ad: 11; Q.S. Al-Maidah: 8; Q.S. An-Nahl: 90). Atas dasar
pandangan tersebut, dirumuskanlah nilai-nilai dasar Ikatan Pelajar Muhammadiyah
sbb :
- Nilai Ketauhidan
- Nilai Keilmuan
- Nilai Kemandirian
- Nilai Keadilan
- Nilai Kekaderan
Nilai-nilai itulah yang menjadi semangat gerak IPM dalam setiap langkah
geraknya. Kemudian diturunkan dalam bentuk aturan dan panduan (Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga IPM) yang harus dilaksanakan selama tidak
bertentangan dengan dasar hukum yang lebih kuat yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah
(Q.S. An-Nisa: 59).
Kepribadian Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Kepribadian IPM adalah rumusan yang menggambarkan hakikat IPM, serta apa
yang menjadi dasar dan pedoman amal perjuangan IPM, serta karakter gerakan yang
dimilikinya. Kepribadian IPM ini berfungsi sebagai pedoman dan pegangan bagi
gerak IPM menuju cita-cita terwujunya pelajar yang berilmu, berakhlak mulia,
dan terampil.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang pernah berubah nama menjadi Ikatan
Remaja Muhammadiyah (18 November 1992 s.d 28 Oktober 2008) mendasarkan segala
aspek dan amal perjuangannya atas prinsip-prinsip sbb:
- Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah gerakan Islam, da’wah amar ma’ruf nahi munkar di kalangan pelajar.
- Ikatan Pelajar Muhammadiyah berfungsi dan berperan aktif sebagai kader persyarikatan, ummat dan bangsa dalam menunjang pembangunan manusia seutuhnya menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
- Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai gerakan pelajar yang membangun nalar keilmuan dan respon terhadap perkembangan zaman.
- Ikatan Pelajar Muhammadiyah merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yaitu sebuah organisasi yang diberi keleluasaan dalam mengelola rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan dan intervensi.
- Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah organisasi independent, yaitu organisasi mandiri yang berada dalam bingkai kebebasan dan kemerdekaan untuk menentukan sikap dalam berpihak (hanya) kepada kebenaran.
- Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai gerakan advokasi pelajar dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan termasuk juga di dalamnya adalah hak dan kewajiban pelajar di lingkungannya.
Kepribadian Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah kader penggerak dan pendorong
organisasi, sehingga IPM dapat menjalankan misinya sebagai penggerak dakwah
Islam, gerakan ilmu dan gerakan pembaharu masyarakat. Maka kader IPM adalah kader
yang harus memiliki kepribadian berikut ini:
- Kader IPM adalah kader yang teguh memegang aqidah dan keyakinan laa Ilaaha Illallah, Muhammadarrasulullah, serta Innaddina ‘Indallaahil Islaam.
- Disiplin beribadah, sebagai wujud ketaqwaan kepada Allah SWT, serta Islam sebagai Rahmatan Lil ’alamin.
- Anggun dalam berakhlaq, menjadi tauladan di tengah masyarakat.
- Memiliki tradisi intelektual sehingga tercipta sikap kritis, inovatif dan kreatif sebagai landasan beramal kebajikan.
- Gemar beramal sholeh dengan landasan keunggulan intelektualitas, ilmu pengetahuan dan moral.
- Memperbanyak kawan, memperkuat ukhuwah.
- Sikap berjihad dengan segala potensi yang dimilikinya untuk persyarikatan, ummat dan bangsa.
- Janji Pelajar Muhammadiyah adalah konsepsi yang merupakan rangkuman dari Muqoddimah Anggaran Dasar IPM dan Kepribadian Ikatan Pelajar Muhammadiyah dalam bentuk komitmen sebagai Anggota IPM, terlebih seorang Kader.
B. Pendekatan Organisatoris
Dalam kesempatan ini untuk pendekatan organisatoris dipersempit hanya
membahas arah kebijakan dan program bidang sebagai dasar dalam pembentukan
program kerja.
Kebijakan dan Program-program Bidang
Sasaran kebijakan IPM diarahkan pada dua, sasaran personal dan sasaran
institusional:
- Sasaran personal. Diarahkan pada terwujudnya tradisi kesadaran kritis dalam berfikir dan bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan IPM.
- Sasaran institusional. Diarahkan pada terciptanya struktur kelembagaan yang kuat dan fungsional melalui pengembangan ranting serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dalam mendukung gerakan ikatan menuju gerakan kritis yang berparadigma transmormatif (lihat buku Pedoman Ranting hal. 64-76).
Sasaran institusional, dalam herarki (tingkatan) kebijakan pimpinan dari
mulai PP IPM sampai ke PR IPM, Pimpinan Daerah diarahkan kepada:
- Motor penggerak IPM secara daerah.
- Melakukan aksi-aksi riil (nyata) yang telah menjadi keputusan Muktamar dan keputusan musyawarah di atasnya.
- Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi dengan PC IPM dan PR IPM ditingkat daerahnya.
Untuk mengukur keberhasilan suatu organisasi dalam satu periode
tertentu, IPM menggunakan metode Indeks Progresifitas Gerakan (IPG) sebagai
acuannya yang terbagi menjadi empat ranah, yaitu : ranah kepemimpinan,
ranah kaderisasi, ranah program, dan ranah produk.
Kepemimpinan (Leadership)
- Visi tentang IPM yang ideal
- Mampu membangun kesadaran yang kolektif
- Memproduksi wacana-wacana gerakan
- Mampu menggerakkan actor dan struktur
- Mampu mengartikulasikan (menerjemahkan) kepentingan basis gerakan
- Mampu membangun jaringan eksternal
Kaderisasi
- Ada Taruna Melati atau kegiatan kaderisasi pendukung yang sesuai SPI
- Ada kegiatan follow up kaderisasi
- Pendampingan yang berkelanjutan
- Munculnya komunitas hasil perkaderan sebagai basis gerakan
Program Kerja
- Adanya program-program disetiap bidang
- Adanya follow up dari program
- Adanya komunitas-komunitas pasca pelaksanaan program
- Adanya kegiatan rutin di masing-masing bidang
Produk
- Setiap bidang melahirkan produk dalam bentuk artefak-artefak, seperti : buku, majalah, bulletin, website, kaos, sticker, dll.
- Distribusi artefak baik internal maupun eksternal.
Dalam mencapai itu semua, maka maka digariskan kebijakan di
masing-masing bidang dalam menyusun program kerja:
- Bidang Kepemimpinan.
Menentukan arah ikatan yang jelas dan terukur, menggairahkan
kinerja ikatan dan peran lembaga kepemimpinan, komunikasi eksternal, serta
mengevaluasi kegiatan kepengurusan IPM.
- Bidang Administrasi
Mengawal terlaksananya sistem administrasi IPM di internal maupun
pimpinan dibawahnya. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi
kegiatan.
- Bidang Keuangan.
Menata administrasi keuangan, menyusun alternative pendanaan dan
menumbuhkan spirit kewirausahaan di internal organisasi.
- Bidang Organisasi.
Penelitian potensi organisasi, menguatkan komunikasi internal pimpinan
dan pimpinan dibawahnya, serta mengembangkan fungsi struktur organisasi.
- Bidang Pengkaderan.
Menggelorakan perkaderan di internal dan pimpinan dibawahnya,
mengembangkan kapasitas (kemampuan) kader inti, pengawasan dan penjagaan
nilai-nilai kader.
- Bidang Kajian Dakwah Islam.
Menggelorakan kajian ke-Islam-an dan mengembangkan kegiatan yang
berorientasi da’wah dikalangan pelajar.
- Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan.
Membudayakan baca dan tulis, penyadaran penguasaan teknologi, dan
membentuk komunitas-komunitas ilmiah dikalangan pelajar.
- Bidang Apresiasi, Seni Budaya dan Olah Raga.
Mengembangkan kajian kebudayaan, pelestarian seni & budaya lokal,
dan membudayakan olahraga dikalangan pelajar.
- Bidang Advokasi.
Mengidentifikasi permasalahan pelajar dan kebijakan-kebijakan yang
kontra pelajar dan melakukan kerja-kerja penyadaran, pemberdayaan, dan
pembelaan pelajar.
No comments:
Post a Comment