Thursday, January 3, 2013

IPM: Pendekatan Ideologis dan Organisatoris


Ikatan Pelajar MuhammadiyahPendekatan Ideologis dan Organisatoris

A.  Pendekatan Ideologis

Kelahiran IPM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah mempunyai dua nilai strategis dalam gerak perjuangannya. Pertama, IPM sebagai aksentuator (kepanjangan tangan) gerakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah dikalangan pelajar. Kedua, IPM sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah yang dapat membawa misi Muhammadiyah pada masa mendatang. Dari kedua hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa IPM adalah organisasi da’wah dan lembaga kaderisasi Muhammadiyah.

Organisasi yang lahir pada tanggal 05 Shafar 1430 H/ 18 Juli 1961 M di Surakarta ini tentunya mempunyai landasan dan nilai-nilai yang diperjuangkan dalam setiap aktifitas organisasi. Ini dapat ditelaah dari Muqoddimah Anggaran Dasar IPM, Kepribadian IPM, Janji Pelajar Muhammadiyah, juga dari cita-cita ideal Ikatan Pelajar Muhammadiyah, yaitu : “Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Itulah yang harus menjadi pedoman bagi kader IPM dalam menjalankan roda keorganisasian.

Muqoddimah Anggaran Dasar IPM

Ikatan Pelajar Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa yang harus disembah dan dimintai pertolongan. Tiada Tuhan selain Dia. IPM meyakini sejak awal kehidupan, manusia sudah bersaksi atas ketuhanan Allah swt. Ini tercermin dalam Q.S. Al-Fatihah, kalimat syahadat, dan Q.S. Al-A’raf: 172, yang pertama-tama dicantumkan dalam muqoddimah anggaran dasar IPM.

Dengan semangat ke-Islam-an dan menjadikan Rasulullah Muhammad saw sebagai suri tauladan, IPM berkeyakinan mampu menjadi sebuah organisasi yang selalu melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Hal tersebut didorong oleh firman Allah dalam Q.S. Al-Imran : 104 dan 110.

Selain itu, IPM tidak boleh terlena dengan masa lalu melainkan harus berorientasi kedepan dengan terus melakukan kaderisasi (Q.S. An-Nisa: 9). Melakukan sesuatu berlandaskan ilmu (Q.S. Al-Mujadilah:11; Q.S. Al-Isra’: 36; Q.S. Az-Zumar: 9) serta berani bertindak untuk cita-cita perubahan ke arah yang lebih baik dengan kebersamaan dalam ikatan tanpa memandang salah satu pihak (Q.S. Ar-Ra’ad: 11; Q.S. Al-Maidah: 8; Q.S. An-Nahl: 90). Atas dasar pandangan tersebut, dirumuskanlah nilai-nilai dasar Ikatan Pelajar Muhammadiyah sbb :
  1. Nilai Ketauhidan
  2. Nilai Keilmuan
  3. Nilai Kemandirian
  4. Nilai Keadilan
  5. Nilai Kekaderan
Nilai-nilai itulah yang menjadi semangat gerak IPM dalam setiap langkah geraknya. Kemudian diturunkan dalam bentuk aturan dan panduan (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IPM) yang harus dilaksanakan selama tidak bertentangan dengan dasar hukum yang lebih kuat yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah (Q.S. An-Nisa: 59).

Kepribadian Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Kepribadian IPM adalah rumusan yang menggambarkan hakikat IPM, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal perjuangan IPM, serta karakter gerakan yang dimilikinya. Kepribadian IPM ini berfungsi sebagai pedoman dan pegangan bagi gerak IPM menuju cita-cita terwujunya pelajar yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang pernah berubah nama menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah (18 November 1992 s.d 28 Oktober 2008) mendasarkan segala aspek dan amal perjuangannya atas prinsip-prinsip sbb:

  1. Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah gerakan Islam, da’wah amar ma’ruf nahi munkar di kalangan pelajar.
  2. Ikatan Pelajar Muhammadiyah berfungsi dan berperan aktif sebagai kader persyarikatan, ummat dan bangsa dalam menunjang pembangunan manusia seutuhnya menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
  3. Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai gerakan pelajar yang membangun nalar keilmuan dan respon terhadap perkembangan zaman.
  4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yaitu sebuah organisasi yang diberi keleluasaan dalam mengelola rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan dan intervensi.
  5. Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah organisasi independent, yaitu organisasi mandiri yang berada dalam bingkai kebebasan dan kemerdekaan untuk menentukan sikap dalam berpihak (hanya) kepada kebenaran.
  6. Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai gerakan advokasi pelajar dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan termasuk juga di dalamnya adalah hak dan kewajiban pelajar di lingkungannya.
Kepribadian Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah kader penggerak dan pendorong organisasi, sehingga IPM dapat menjalankan misinya sebagai penggerak dakwah Islam, gerakan ilmu dan gerakan pembaharu masyarakat. Maka kader IPM adalah kader yang harus memiliki kepribadian berikut ini:

  1. Kader IPM adalah kader yang teguh memegang aqidah dan keyakinan laa Ilaaha Illallah, Muhammadarrasulullah, serta Innaddina ‘Indallaahil Islaam.
  2. Disiplin beribadah, sebagai wujud ketaqwaan kepada Allah SWT, serta Islam sebagai Rahmatan Lil ’alamin.
  3. Anggun dalam berakhlaq, menjadi tauladan di tengah masyarakat.
  4. Memiliki tradisi intelektual sehingga tercipta sikap kritis, inovatif dan kreatif sebagai landasan beramal kebajikan.
  5. Gemar beramal sholeh dengan landasan keunggulan intelektualitas, ilmu pengetahuan dan moral.
  6. Memperbanyak kawan, memperkuat ukhuwah.
  7. Sikap berjihad dengan segala potensi yang dimilikinya untuk persyarikatan, ummat dan bangsa.
  8. Janji Pelajar Muhammadiyah adalah konsepsi yang merupakan rangkuman dari Muqoddimah Anggaran Dasar IPM dan Kepribadian Ikatan Pelajar Muhammadiyah dalam bentuk komitmen sebagai Anggota IPM, terlebih seorang Kader.
B.  Pendekatan Organisatoris

Dalam kesempatan ini untuk pendekatan organisatoris dipersempit hanya membahas arah kebijakan dan program bidang sebagai dasar dalam pembentukan program kerja.

Kebijakan dan Program-program Bidang

Sasaran kebijakan IPM diarahkan pada dua, sasaran personal dan sasaran institusional:
  1. Sasaran personal. Diarahkan pada terwujudnya tradisi kesadaran kritis dalam berfikir dan bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan IPM.
  2. Sasaran institusional. Diarahkan pada terciptanya struktur kelembagaan yang kuat dan fungsional melalui pengembangan ranting serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dalam mendukung gerakan ikatan menuju gerakan kritis yang berparadigma transmormatif (lihat buku Pedoman Ranting hal. 64-76).
Sasaran institusional, dalam herarki (tingkatan) kebijakan pimpinan dari mulai PP IPM sampai ke PR IPM, Pimpinan Daerah diarahkan kepada:
  1. Motor penggerak IPM secara daerah.
  2. Melakukan aksi-aksi riil (nyata) yang telah menjadi keputusan Muktamar dan keputusan musyawarah di atasnya.
  3. Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi dengan PC IPM dan PR IPM ditingkat daerahnya.
Untuk mengukur keberhasilan suatu organisasi dalam satu periode tertentu, IPM menggunakan metode Indeks Progresifitas Gerakan (IPG) sebagai acuannya yang terbagi menjadi empat ranah, yaitu :  ranah kepemimpinan, ranah kaderisasi, ranah program, dan ranah produk.

Kepemimpinan (Leadership)
  1. Visi tentang IPM yang ideal
  2. Mampu membangun kesadaran yang kolektif
  3. Memproduksi wacana-wacana gerakan
  4. Mampu menggerakkan actor dan struktur
  5. Mampu mengartikulasikan (menerjemahkan) kepentingan basis gerakan
  6. Mampu membangun jaringan eksternal
Kaderisasi
  1. Ada Taruna Melati atau kegiatan kaderisasi pendukung yang sesuai SPI
  2. Ada kegiatan follow up kaderisasi
  3. Pendampingan yang berkelanjutan
  4. Munculnya komunitas hasil perkaderan sebagai basis gerakan
Program Kerja
  1. Adanya program-program disetiap bidang
  2. Adanya follow up dari program
  3. Adanya komunitas-komunitas pasca pelaksanaan program
  4. Adanya kegiatan rutin di masing-masing bidang
Produk
  1. Setiap bidang melahirkan produk dalam bentuk artefak-artefak, seperti : buku, majalah, bulletin, website, kaos, sticker, dll.
  2. Distribusi artefak baik internal maupun eksternal.
Dalam mencapai itu semua, maka maka digariskan kebijakan di masing-masing bidang dalam menyusun program kerja:
  • Bidang Kepemimpinan.
Menentukan arah ikatan yang jelas dan terukur,  menggairahkan kinerja ikatan dan peran lembaga kepemimpinan, komunikasi eksternal, serta mengevaluasi kegiatan kepengurusan IPM.
  • Bidang Administrasi
Mengawal terlaksananya sistem administrasi IPM di internal maupun pimpinan dibawahnya. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan.
  • Bidang Keuangan.
Menata administrasi keuangan, menyusun alternative pendanaan dan menumbuhkan spirit kewirausahaan di internal organisasi.
  • Bidang Organisasi.
Penelitian potensi organisasi, menguatkan komunikasi internal pimpinan dan pimpinan dibawahnya, serta mengembangkan fungsi struktur organisasi.
  • Bidang Pengkaderan.
Menggelorakan perkaderan di internal dan pimpinan dibawahnya, mengembangkan kapasitas (kemampuan) kader inti, pengawasan dan penjagaan nilai-nilai kader.
  • Bidang Kajian Dakwah Islam.
Menggelorakan kajian ke-Islam-an dan mengembangkan kegiatan yang berorientasi da’wah dikalangan pelajar.
  • Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan.
Membudayakan baca dan tulis, penyadaran penguasaan teknologi, dan membentuk komunitas-komunitas ilmiah dikalangan pelajar.
  • Bidang Apresiasi, Seni Budaya dan Olah Raga.
Mengembangkan kajian kebudayaan, pelestarian seni & budaya lokal, dan membudayakan olahraga dikalangan pelajar.
  • Bidang Advokasi.
Mengidentifikasi permasalahan pelajar dan kebijakan-kebijakan yang kontra pelajar dan melakukan kerja-kerja penyadaran, pemberdayaan, dan pembelaan pelajar.


No comments:

Post a Comment

Pendaftaran Santri Baru PM Insan al-Muwahhid Purwokerto

SELAMAT DATANG SANTRI BARU TAHUN 2021/2022

 SELAMAT DATANG CALON SANTRI BARU PESANTREN INSAN AL-MUWAHHID PURWOKERTO Ayo daftar sekarang juga tinggal klik 👉 http://bit.ly/PSBAlmuwahhi...