Sunday, January 26, 2014

Kader IPM yang militan dan progresif

KADER IPM yang MILITAN dan PROGRESIF
Oleh: Tarqum Aziz, SHI, M.Pd
(Ketua Umum PR IRM Muallimin/at Muhammadiyah Purwokerto 1996-1997/Pembina PD IPM Brebes)
 
Follow Up ke-3 LI I IPM Banyuams di Stasiun Kretek Paguyangan Brebes
Kullukum roo’in wa kullukum mas’uulun ‘an ro’iyatihi (Setiap kalian adalah pemimpin bagi dirinya sendiri dan merupakan calon pemimpin bagi orang lain).

Jika ada lima kader IPM yang masih bergerak mendinamisasikan organisasi, maka organisasi IPM semakin dikenal. Namun jika gerakan kelima kader tersebut selalu dihadang oleh alumni yang oportunis, maka stagnanlah kaderisasi dan IPM sendiri tinggal nama. Oleh karena itu, akan lebih bijak jika konfrontasi menjadi ajang yang dialogis ketimbang pembunuhan karakter kader. Suasana yang dinamis itulah jalan wajib yang dipikirkan semua kader ketimbang mengedepankan ego semata (Tarqum Aziz-Ketua Umum PC IRM Purwokerto 1998-2000).

Tantangan dan beban dakwah IPM semakin hari semakin besar dan rumit. Banyak di antara kader yang mulai “melebur” serta berbalik haluan dan pergi entah ke mana. Kini, kader militan itu pun dirindukan oleh lingkungannya. Sebuah sosok yang tetap bertahan dalam menjaga intergritas serta tetap istiqomah di jalan dakwah adalah benar-benar kader IPM yang tangguh.
 
Follow Up pertama LI I IPM Banyuams di Taman Kota Banjarnegara
 
Filosofi kader IPM yang militan adalah sebagai berikut:
 
Filosofi Padi
Tegak di saat muda dan merunduk di saat tua. Padi berbuah beras yang mengandung kalori yang merupakan sumber tenaga. Begitu pun kader IPM Yang militan yang tumbuh tegar dan menatap masa depan di saat muda serta merunduk di saat semakin tua dan berisi. Ia senantiasa tawadhu dengan ilmu-ilmu yang dimilikinya serta mampu menggerakkan anggota dan menularkan semangatnya. Jadi masih ada mantan kader IPM yang cuma bisa salahkan kader muda yang sekarang sedang berusaha mendinamisasikan IPM, maka ia kader tua yang emang sudah tidak layak lagi dihormati apalagi dikencani ilmunya.

Filosofi Pohon Pisang
Kader militan IPM ibarat pohon pisang yang senantiasa tumbuh dan berbuah tanpa mengenal waktu. Begitu batangnya dipotong, ia akan tumbuh lagi dan terus tumbuh sebab baginya kematian tidak dihadapi dengan kepasrahan, tetapi disiapkan dengan menumbuhkan pohon dan buah yang baru.“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya”(Q.S. Al-Baqarah:154) Bila kita telah mengambil suatu peran sebagai kader IPM yang militan, maka kematian bukanlah hal yang perlu ditakutkan. Kader militan akan mempersiapkan dirinya dengan amal shalih, ilmu yang bermanfaat, anak shalih, generasi kader penerus yang taat serta bermanfaat bagi masyarakat dan persyarikatan Muhammadiyah. Justru kematian merupakan hal yang sangat dirindukan untuk bisa langsung berjumpa dengan Sang Kekasih hati. Jadi bila masih ada kader tua yang merasa bahwa kader muda senantiasa melawan, maka intropeksilah bahwa sesungguhnya ia (kader itu itu) telah dan selalu tidak dapat menerima kritik.

Filosofi Pohon Durian
Akarnya menghujam ke dasar tanah dan batangnya menjulang ke langit serta memberikan buah durian di setiap musim dengan seizin Allah. Akarnya yang tertimbun sangat dalam menyatakan bahwa kader militan IPM memiliki konsep ilmu dan pemikiran yang cukup baik sehingga tidak mudah goyah dengan lingkungan sekelilingnya. Tak hanya itu, kader IPM yang militan juga dapat mencetak pribadi-pribadi unggul dan tangguh layaknya buah durian.

Filosofi Rahilah
“Manusia itu seperti seratus unta yang nyaris tak ditemukan satu rahilah (unta tunggangan yang siap memikul beban di dalamnya)” (HR. Bukhari).
Rahilah merupakan unta beban, kuat dan cepat jalannya. Unta ini sangat sedikit jumlahnya, kurang dari satu persen. Begitu pun kader IPM yang militan, jumlahnya memang sedikit, tetapi mereka akan menjadi inti dan penentu dalam suatu organisasi otonom Muhammadiyah.
 
 Filosofi Lebah
“Dan perumpamaan mukmin itu ibaratkan lebah. Ia hinggap di tempat yang baik dan memakan yang baik, tetapi tidak merusak” (HR. Thabrani)
Lebah merupakan pribadi yang kokoh, mandiri, percaya diri serta memiliki sengatan sebagai media pertahanan diri. Begitu pun kader IPM yang militan yang memiliki prinsip hidup, kuat melindungi diri dari kezaliman serta berani memperjuangkan kebenaran. Lebah juga merupakan hewan yang dinamis, kreatif dan inovatif yang mampu membuat rumah diberbagai kondisi tempat, baik itu gunung, pepohonan, maupun di gua-gua. Begitu pun kader militan yang sanggup bertahan dan di tempatkan dikondisi mana pun. Lebah menjadi pelopor perubahan, yakni selalu siap, peduli dan profesional dalam melayani serta membantu penyerbukan pada bunga dan tumbuhan. Kader IPM yang militan selalu siap peduli pada dimensi sosial kemasyarakatan dan senantiasa menebarkan kemanfaatan.
 
Terkadang, memang butuh waktu dan persiapan yang ekstra dalam meningkatkan kapasitas diri untuk menjadi kader yang IPM militan. Namun yakinlah, selama keyakinan itu masih menghujam dan bersemayam di hati, maka Allah akan selalu mengarahkan kita untuk memperoleh hidayah-Nya. Teruslah berjuang karena surga itu manis, sehingga terkadang kita harus melalui pahitnya pengorbanan untuk mendapatkannya.

 Rumah Makan Luri Purwokerto
 
Kader IPM yang militan adalah kader yang ketika mendapat tugas dan mendengar perintah dari qiyadah (pemimpin, murobbi, atau pembina) meresponnya dengan cepat-cepat tanpa ragu atau berkomentar, karena ia memahami bahwa tugas dan perintah yang datang dari qiyadah adalah untuk segera dilaksanakan bukan untuk didiskusikan. Oleh karena itu, aktivis dan kader IPM harus memiliki semangat dan kesungguhan yang kuat, karena amanah yang diembannya sangat berat. Di antara do’a Rasul: “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ketidak berdayaan dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari hutang yang membelenggu dan tertindas oleh orang yang jahat.” Dan Umar bin Khattab berdoa, “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ketidakberdayaan orang sholeh dan keberdayaan orang jahat.”Di dalam surat Ali-Imran ayat 146 Allah telah menjelaskan sifat kader IPM yang militan: ” Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.”
 
Up Grading PC IPM Paguyangan Brebes
 
Kerja da’wah IPM adalah kerja besar yang tak akan berakhir kecuali dengan kematian. Perjalanan dakwah pelajar Muhammadiyah penuh dengan ujian, cobaan, tantangan dan rintangan. Tidak ada yang sanggup menjalaninya kecuali orang-orang yang telah menjadikannya tugas pokok dan utama yang tidak bisa dikalahkan dengan tugas apapun, keberlangsungan dakwah menjadi fokus perhatiannya seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, beliau tidak mengenal lelah, letih, capek, jenuh, atau malas. Beliau tidak pernah menyerah atau mundur. Oleh karena itu, da’wah IPM menuntut para aktivis dan kader untuk mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki berupa pemikiran-harta-waktu-tenaga-jiwa dan raga, sehingga tidak ada potensi yang dimilikinya kecuali telah diberikan untuk kepentingan dakwah pelajar.
 
Saat ini sebagian kader IPM  belum maksimal dalam memperjuangkan dakwah. Kita baru memberikan sisa potensi untuk dakwah, sisa waktu, sisa pikiran, sisa tenaga, dan sisa dana, sehingga hasilnya pun belum terlihat nyata.Belum lagi masih banyaknya alumni IPM yang masih belum terbuka untuk mengawal adik-adoknya bahkan malah mereka senantiasa menghadang dakwah IPM dengan mencegal pendanaan dan memutus komunikasi......kenapa begitu.....?
Temu Alumni IPM Banyumas di MAM Purwokerto

Allah telah mengingatan kita: “Katakanlah, “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah, Rasul-Nya, dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS At-Taubah 24).

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.” (QS At-Taubah 111).
 TM 1 SMK Muhammadiyah Bantarkawung Brebes

Adik-adik IPM yang berbahagia teruslah:

1. Menjaga dan memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang positif dan berguna untuk dakwah.
2. Menghindari dari banyak bergurau dan bercanda. Di antara wasiat Imam Al-Banna adalah: “Janganlah kamu bercanda karena umat yang sedang berjihad tidak mengenal canda. Demikian juga dengan Sholahuddin Al-Ayyubi yang berkata: “Sungguh saya malu kepada Allah melihat saya tertawa sementara Baitul Maqdis sedang berada dalam genggaman orang-orang salibiyin.
3. Memilih azimah ‘idealisme’ yang berat dan tifak memilih kemudahan-kemudahan karena dakwah tidak tegak di atas rukhsah.
4. Melaksanakan tugas dengan segera, tidak menunda pekerjaan hari ini sampai besok, tidak lambat dan tidak malas.
5. Selalu mengintrospeksi diri, memperbaharui janji kepada Allah dan selalu istighfar serta taubat atas segala dosa dan kesalahan.
6. Dalam kondisi siaga selalu menanti perintah.

Up Grading IPM Tonjong

Adik-adik IPM, jadilah aktivis harokah dan praktisi dakwah pelajar. Jadilah orang yang terlibat di dalamnya, bekerja secara produktif dan jangan menjadi orang yang pandai mengkritik.
 
 


 
 

1 comment:

Pendaftaran Santri Baru PM Insan al-Muwahhid Purwokerto

SELAMAT DATANG SANTRI BARU TAHUN 2021/2022

 SELAMAT DATANG CALON SANTRI BARU PESANTREN INSAN AL-MUWAHHID PURWOKERTO Ayo daftar sekarang juga tinggal klik 👉 http://bit.ly/PSBAlmuwahhi...